Penuh Kehangatan, Desa Karanganyar Sambut Pengabdian Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis
Karanganyar, Cijeungjing, Ciamis –
Udara Desa Karanganyar terasa berbeda sejak 77 mahasiswa dan mahasiswi STIKes Muhammadiyah Ciamis hadir untuk menjalankan Praktik Profesi Ners Keperawatan. Dari 21 April hingga 9 Mei 2025, warga desa menyambut mereka bukan hanya sebagai tamu, tapi sebagai bagian dari keluarga besar desa. Inilah bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat akar rumput yang begitu hangat dan menyentuh. Selama lebih dari dua minggu, mahasiswa STIKes tidak hanya melaksanakan tugas akademis. Mereka turun langsung ke rumah-rumah warga, berdiskusi dengan lansia, bermain sambil belajar dengan balita, mensosialisasikan pentingnya kesehatan bagi remaja dan pasangan usia subur. Mereka hadir sebagai pendengar, penyuluh, sekaligus teman. Bukan sekadar praktik lapangan, namun pengabdian yang meninggalkan jejak emosional di hati warga Desa Karanganyar.
Rangkaian Kegiatan yang Mendekatkan Hati
Rangkaian kegiatan dimulai dengan survei kesehatan dari rumah ke rumah serta ke sekolah-sekolah untuk memetakan kondisi kesehatan warga dari semua kelompok usia. Hasil survei kemudian dipresentasikan secara terbuka pada 26 April 2025 dan dilanjutkan forum diskusi bersama pemerintah desa dan kader kesehatan. Dari tanggal 28 April hingga 4 Mei, para mahasiswa menggelar sosialisasi hasil temuan mereka kepada masyarakat. Tidak hanya bersifat edukatif, kegiatan ini juga mendorong warga untuk lebih peduli terhadap pola hidup sehat. Puncaknya, kegiatan olahraga seperti turnamen voli antar dusun yang melibatkan unsur Koramil, Polsek, dan mahasiswa STIKes menjadi simbol kuat integrasi mahasiswa dengan warga desa. Semua pihak larut dalam suasana kekeluargaan.
Karanganyar Menyambut dan Merangkul
Dalam penutupan kegiatan pada 9 Mei 2025, suasana haru terasa di Aula Desa Karanganyar. Kepala Desa Karanganyar dalam sambutannya menyampaikan, "Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari hubungan baik antara desa dan mahasiswa. Kami terbuka jika kalian ingin kembali ke desa ini kapan pun. Terima kasih atas pengabdian kalian yang tulus." Kesan mendalam juga datang dari Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis yang mengapresiasi keterbukaan desa serta semua pihak yang terlibat, termasuk Camat Cijeungjing, Polsek, Koramil, dan Kepala Puskesmas Cijeungjing.
Lebih dari KKN, Ini Adalah Pengabdian
Program ini menyoroti pentingnya pemberdayaan berbasis masyarakat. Fokus pada empat agregat utama—balita, remaja, pasangan usia subur, dan lansia—membuat kegiatan ini relevan dan berdampak langsung. Mahasiswa tidak hanya menjalankan tugas akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai promotif dan preventif kesehatan kepada masyarakat.
Warisan Sosial yang Tertinggal
Penutupan kegiatan ditandai dengan penyerahan cenderamata kepada tokoh desa, TPPKK, kepala dusun, dan para ketua kader posyandu dari lima dusun. Sebuah simbol bahwa pengabdian ini tidak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga mempererat silaturahmi. Dengan semangat kebersamaan, Desa Karanganyar kini menjadi contoh bagaimana desa bisa tumbuh bersama dunia pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan.
#karanganyarmantab